Selamat Datang Di Website Kontakperkasa Futures Surabaya
Latest Post
Showing posts with label Indeks Nikkei. Show all posts
Showing posts with label Indeks Nikkei. Show all posts

Saham Jepang Berayun seiring Penguatan Saham Pembuat Textil

Written By KPFSURABAYA on Wednesday, January 7, 2015 | 8:05 AM

Saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring saham pembuat tekstil memimpin kenaikan terkait rendahnya harga komoditas dan produsen energi turun karena harga minyak terus mengalami penurunan.

Indeks Topix naik sebesar 0,1 persen ke level 1,362.22 pukul 09:15 pagi di Tokyo pasca jatuh sebanyak 0,6 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average stagnan pada level 16,881.10. Yen turun sebesar 0,3 persen menjadi 118,76 per dolar pasca kemarin menguat sebeesar 1 persen, terbesar dalam tiga pekan terakhir. Minyak mentah jatuh kemarin dan turun sekitar 10 persen tahun ini. Saham AS jatuh pasca data menunjukkan industri jasa AS meningkat di laju paling lambat dalam enam bulan terakhir.

Indeks Institute Supply Management for non-manufaktur turun menjadi 56,2, di bawah estimasi analis dari level 58. Obligasi imbal hasil tenor 10 tahun turun di bawah 2 persen, level terendah sejak Mei 2013 lalu. Federal Reserve akan merilis risalah pertemuan kebijakan terakhirnya hari ini yang berjanji akan bersabar dalam menaikkan suku bunga.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot sebesar 4,2 persen ke level $47,93 per barel kemarin, turun 55 persen dari level puncaknya sebesar $107,26 pada bulan Juni lalu. Laju penurunan menempatkan tekanan pada perusahaan-perusahaan energi, proyek investasi yang berhubungan dengan minyak dan ekonomi negara-negara pengekspor minyak.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen hari ini pasca indeks acuan terkoreksi sebesar 0,9 persen kemarin. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 6 persen, naik di atas 20 untuk pertama kalinya sejak pertengahan Desember lalu karena saham AS memperpanjang penurunan terpanjangnya dalam lebih dari satu tahun terakhir. 

Artikel: kontakperkasa futures.

Anjloknya Harga Minyak Tekan Saham Jepang untuk Hari Kedua

Written By KPFSURABAYA on Tuesday, January 6, 2015 | 8:26 AM

Indeks Topix Jepang menuju penurunan terbesarnya dalam sebulan terakhir seiring harga minyak semakin dalam memasuk fase bearish memicu aksi sell-off ekuitas global terbesar sejak Juni 2013 lalu.

Indeks Topix merosot sebesar 2 persen ke level 1,373.72 pukul 09:06 pagi di Tokyo, dengan semua 33 saham sub-industri jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot sebesar 2 persen ke level 17,053.35. Yen ditransaksikan 0,2 persen lebih tinggi pada level 119,42 per dolar pasca kemarin naik sebesar 0,7 persen. Sementara itu, indeks MSCI World Index anjlok sebesar 2 persen kemarin.

Minyak mentah anjlok sebesar di bawah $50 per barel untuk pertama kalinya sejak musim semi 2009 lalu karena Rusia dan Irak secara terpisah mengumumkan hasil rekaman, menekan harga minyak yang telah dibelah dua sejak Juli lalu. Euro merosot terhadap dolar ke level terendahnya sejak 2006 lalu di tengah kekhawatiran Yunani akan keluar dari mata uang euro.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 12 persen. obligasi AS tenor 10-tahun, yang seperti mata uang yen yang populer selama masa ketidakpastian, rally ke level tertinggi sejak Mei 2013 lalu. 

Bursa Jepang Melemah 0.4% pada Istirahat Perdagangan Pagi

Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 30, 2014 | 10:48 AM

Saham-saham Jepang melemah pada hari perdagangan terakhir 2014, dengan Indeks Topix siap untuk kenaikan tahunan ketiga beruntun, setelah pemberi pinjaman konsumen terkoreksi.
Saham Orix Corp. merosot 1,2%. Honda Motor Co. turun 1% setelah laporan produsen mobil tersebut meleset dari target penjualan tahunan di Jepang. Saham Tosoh Corp. turun tajam dalam indeks Nikkei 225 Stock Average. Sementara saham Toray Industries Inc. melonjak 3,7% setelah laporan bahwa perusahaan tersebut akan memasok bahan serat karbon untuk produsen mobil Jerman Bayerische Motoren Werke AG.
Indeks Topix turun 0,4% ke level 1,418.80 pada istirahat perdagangan di Tokyo, dengan volume sekitar 31% lebih rendah dari 30-hari rata-rata intraday. Indeks tersebut siap untuk kenaikan sebesar 9% dalam tahun ini. Indeks Nikkei 225 merosot 0,7% ke level 17,610.13, menuju peningkatan tahunan sebesar 8,1%. Yen naik 0,1% ke level 120,50 per dolar.
Gain indeks Topix di 2014 dibandingkan dengan reli 13% untuk indeks Standard & Poor 500 dan peningkatan 4,9% untuk Indeks Stoxx Europe 600. Progress yang lambat. Indeks Topix turun 9,1% sampai terendah di bulan Februari, pulih hingga September kemudian turun lagi dan memasuki koreksi. Indeks telah melonjak 21% sejak 18 Oktober yang lalu.

Penguatan Saham Perusahaan Asuransi Angkat Bursa Jepang

Written By KPFSURABAYA on Monday, December 29, 2014 | 8:45 AM

Saham-saham Jepang naik, dengan indeks Topix memperpanjang level tertinggi tiga minggu, setelah saham-saham AS naik ke rekor di tengah optimisme tentang laju pemulihan dalam ekonomi terbesar dunia. Perusahaan asuransi menguat.
Indeks Topix naik 0,4% menjadi 1,433.50 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang menguat. Indeks tersebut siap untuk penutupan tertinggi sejak 9 Desember yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,4% menjadi 17,893.83 hari ini. Sementara yen melemah 0,1% menjadi 120,44 per dolar setelah turun 0,2% pada 26 Desember. Indeks Standard & Poor 500, indeks Dow Jones Industrial Average dan Indeks Russell 2000 semua membukukan level tertinggi sepanjang masa pada 26 Desember lalu.
Kontrak pada indeks S&P 500 sedikit berubah. Indeks ekuitas yang mendasari naik 0,3% pada 26 Desember setelah reli dalam ekuitas terus berlanjut sampai menjadi hari perdagangan paling lambat dalam tahun ini.
Artikel: kontakperkasa futures.

Topix Rises Most in Six Weeks as Fed Sparks Global Equity Rally

Written By KPFSURABAYA on Friday, December 19, 2014 | 2:29 PM

Indeks Topix naik ke level tertingginya dalam 6 pekan terakhir, memperpanjang reli saham global menyusul janji Federal Reserve untuk bersabar pada suku bunga dan seiring bank sentral Jepang menahan stimulus.

Saham Daiwa Securities Group Inc menguat 4,8 %, broker memimpin kenaikan. Saham Isuzu Motors Ltd melonjak 4,9 % setelah Morgan Stanley menaikkan rating pada saham. Saham Sony Corp merosot 1,3 %, memangkas kenaikan 4,8 % kemarin.

Indeks Topix naik 2,4 % ke level 1,409.61 di Tokyo, penutupan tertingginya sejak 4 November lalu dan membatasi kenaikan sebesar 0,7 % pekan ini. Semua kelompok industri kecuali 1 dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks Nikkei 225 menguat 2,4 % ke level 17,621.40. Saham memperpanjang kenaikan dan mata uang yen melemah pasca Bank of Japan (BoJ) mempertahankan rencananya untuk catat rekor stimulus di tengah resesi pada perekonomian terbesar kedua di Asia.

BOJ menyelesaikan pertemuan selama 2 hari dan menegaskan rencananya untuk memperluas basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar), pencocokan perkiraan oleh semua 33 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News.

Pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe memberikan anggaran sebesar 3.5 triliun yen untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, membawa fiskal yang lebih untuk menopang kemerosotan Jepang dari perkiraan sebelumnya, Indeks Nikkei melaporkan hari ini. Kabinet akan menyetujui stimulus pada 27 Desember awalnya diperkirakan bernilai antara 2 dan 3 triliun yen.

Saham Jepang Menguat Pasca The Fed Menunda Kenaikan Suku Bunga AS

Written By KPFSURABAYA on Thursday, December 18, 2014 | 8:20 AM

Saham Jepang melonjak tertinggi dalam 6 pekan terakhir seiring yen melemah terhadap dolar pasca Federal Reserve mengatakan akan menunda kenaikan suku bunga AS.
Indeks Topix menguat 2,6 % ke level 1,386.62 pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, menuju lonjakan terbesarnya sejak 4 November lalu. Sebanyak 33 kelompok industri meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 2,2 % ke level 17,187.13. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 118,76 per dolar hari ini setelah kemarin melemah 1,9 %. Saham AS mengalami kenaikan terbesarnya sejak 2013 lalu terkait Ketua Janet Yellen mengatakan The Fed tidak mungkin untuk bergerak sebelum akhir April mendatang dan suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang lama."
Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini. Yang mendasari indeks ekuitas AS melonjak 2 % kemarin setelah The Fed menepati janji sebelumnya untuk menjaga suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang lama," dan meningkatkan penilaian dari pasar tenaga kerja.
Indeks harga konsumen AS menurun 0,3 % pada November lalu, penurunan terbesarnya sejak Desember 2008 silam, setelah stagnan pada bulan sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja kemarin. Harga bahan bakar memimpin penurunan.

Artikel: kontakperkasa futures.

Saham Jepang Melemah Terkait Yen Menguat dari Level 4 Pekan Tertinggi

Written By KPFSURABAYA on Wednesday, December 17, 2014 | 7:39 AM

Saham Jepang turun untuk hari ketiga beruntun setelah mata uang yen mencapai level 4 pekan tertinggi seiring para investor membeli aset haven di tengah harga minyak merosot dan mata uang rubel Rusia yang menambah kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global goyah.
Indeks Topix melemah 0,5 % ke level 1,346.98 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah penutupan kemarin di level 6 pekan terendah. Semua kelompok industri kecuali 7 dari 33 kelompok industri pada Indeks Topix turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average kehilangan 0,5 % ke level 16,675.87. Yen diperdagangkan pada level 116,61 per dolar setelah kemarin menguat 1,2 %. Investor menunggu kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve hari ini untuk memberikan sinyal pada prospek suku bunga AS.

Minyak mentah Brent tergelincir di bawah level $ 60 untuk pertama kalinya dalam 5 tahun terakhir sementara minyak AS berada di dekat level terendahnya karena suku bunga mengalami kenaikan terbesarnya sejak Mei 2009 silam. Sejak tahun 1998 Rusia gagal untuk menahan penurunan mata uang rubel di tengah merosotnya harga minyak. Mata uang rubel tenggelam melampaui level 80 per dolar untuk pertama kalinya, pasca Bank of Rusia meningkatkan suku bunganya sebesar 6,5 poin persentase.

Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari indeks ekuitas AS melemah 0,9 % kemarin, memukul para investor dengan saham terbesar berayun dalam 2 bulan. 

Saham Jepang Melemah di Hari Kedua Seiring Yen Menguat

Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 16, 2014 | 8:21 AM

Saham Jepang turun untuk hari kedua beruntun setelah yen menguat seiring para investor mencari aset haven di tengah aksi jual berlanjut pada minyak mentah.

Indeks Topix melemah sebesar 1,2 % ke level 1,363.46 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah penutupan kemarin di level 1 bulan terendah. Semua 33 kelompok Industri Topix turun. Indeks Nikkei 225 merosot sebesar 1,4 % ke level 16,864.28. Mata uang yen diperdagangkan pada level 117,87 per dolar setelah kemarin naik sebesar 0,8 %. Saham juga jatuh di AS dan Eropa.

Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari saham ekuitas AS turun 0,6 % kemarin menurun kelima dalam 6 sesi terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 merosot sebesar 2,2 % ke level terendahnya sejak 20 Oktober lalu. The Fed memulai pertemuan hari ini membahas kebijakan moneter dan menentukan waktu untuk meningkatkan suku bunga acuan AS.

Harga minyak acuan ditutup anjlok pada hari kelima berturut-turut, tergelincir ke level 5 tahun terendah pasca Uni Emirat Arab mengatakan OPEC tidak akan mengurangi produksi.

Bank of Rusia menaikkan suku bunganya menjadi 17 % dari 10,5 % karena anjloknya minyak mentah mendorong negara eksportir minyak mentah terbesar dunia menuju resesi. 

Artikel: kontakperkasa futures.

Minyak Mentah Memperpanjang Penurunan Seiring Yen Menguat

Written By KPFSURABAYA on Monday, December 15, 2014 | 9:36 AM

Minyak mentah turun, memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendah di tengah kekhawatiran atas mengurangnya permintaan global untuk komoditas tersebut. Sementara saham Australia melemah dan indeks berjangka Jepang tergelincir sedangkan mata uang yen menguat setelah pemilu nasional.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot 1,8 % ke level $ 56,79 per barel pukul 08:56 pagi waktu Tokyo, turun untuk hari keempat beruntun seiring minyak mentah Brent melemah 1,3 %. Indeks S & P / ASX 200 turun 1,3 % di Sydney. Kontrak pada Indeks Nikkei 225 Stock Average yang mengajukan penawaran di bawah 1,3 % pada 12 Desember kemarin di pre-market Osaka, sementara yen naik 0,5 % pasca Perdana Menteri Shinzo Abe memastikan kemenangan dalam pemungutan suara kemarin. Indeks Standard & Poor 500 berjangka sedikit berubah setelah penurunan pada 12 Desember ditutup untuk penurunan mingguan pertama pada Indeks AS sejak pertengahan Oktober lalu.

Harga minyak telah jatuh lebih dari $ 40 per barel tahun ini output AS berkontribusi terhadap global di tengah perkiraan pada menurunnya permintaan. Minyak WTI memperpanjang penurunan di bawah level $ 58 memicu aksi jual di ekuitas AS pada 12 Desember, dengan Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 100 poin dalam satu jam terakhir perdagangan. Di Jepang, Abe yang penguasa blok memenangkan lebih dari dua pertiga kursi di parlemen, sementara survei sentimen korporasi Tankan bercampur pada kuartal keempat. 


Jelang Pemilu Yen Merosot Pada Hari Ke-2

Written By KPFSURABAYA on Friday, December 12, 2014 | 9:36 AM

Yen turun pada hari ke-2 menjelang pemilu diakhir pekan ini yang diperkirakan akan memperpanjang mandate Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada kebijakan ekonomi yang telah melemahkan mata uang.

Yen tergelincir terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah pemulihanh bursa saham global, sehingga menurunkan permintaan akan aset safe haven. Indeks dollar tahan gain pertamanya di pekan ini akibat pulihnya keonomi AS yang memicu spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang pertama kalinya sejak 2006 silam. Sementara Aussie sebesar 0.6% dari level 4 tahun terendah setelah Gubernur Reserve Bank Glenn Stevens mengindikasikan mata uang negara kangguru tersebut diperkirakan akan menurun pada tahun depan.

Yen turun 0.2% ke level 118.93 per dollar pukul 9:29 pagi waktu Tokyo, setelah kemarin turun 0.7%. Yen mengalami kenaikan 3% pada 3 hari sebelumnya, kenaikan tajam dalam 1 1/2 tahun. Mata uang Jepang turun 0.1% ke level 147.45 per euro. Dollar menguat 0.1% ke level $1.2399 terhadap euro.

Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang catat gain 0.6%, menghentikan penurunan dalam 3 hari terakhir setelah Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.5% di New York.

Kemarin yen melemah pasca Kyodo News melaporkan bahwa  Liberal Democratic Party dari kubu Abe diperkirakan akan memenangkan lebih dari 300 dari 475 kursi parlemen pada pemilu 14 Desember mendatang. Partner koalisi LDP Komeito diperkirakan akan mengambil lebih dari 31 kursi, menurut agen berita tersebut yang mengutip dari survei telephone.


Yen Naik Untuk Hari Keempat Akibatkan Saham Jepang Di Buka Melemah

Written By KPFSURABAYA on Thursday, December 11, 2014 | 8:04 AM

Saham Jepang catat penurunan setelah harga minyak turun ke level lima tahun terendahnya dan karena mata uang yen menguat untuk hari keempat, memicu penurunan saham energi dan eksportir.

Indeks Topix turun 1,5 % ke level 1,386.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, menuju penurunan untuk hari ketiga, bersama dengan 33 kelompok industri yang menurun kecuali satu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,4 % ke level 17,171.49. Sementara mata uang yen menguat 0,3 % ke level 117,52 per dolar setelah naik 1,6 % kemarin sehingga melakukan reli dalam tiga hari sejak Juni 2013 lalu. Sedangkan  minyak West Texas Intermediate turun 4,5 % ke level $ 60,94 per barel kemarin.

Minyak mentah WTI catat penurunan dari level $ 100 per barrel sejak akhir Juli lalu pada meningkatnya pasokan AS dan permintaan yang lebih rendah di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan terhadap perekonomian dari Cina sampai Eropa. Data mingguan yang dirilis kemarin menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi, sementara OPEC memangkas proyeksi produksi untuk tahun depan terhadap output terendah dalam 12 tahun terakhir.

Dolar melemah terhadap yen pekan ini meskipun menguat menurut laporan pekerjaan AS yang  diperkirakan pada 5 Desember lalu, sehingga menunjukkan para pengusaha menambahkan sebagian besar pekerja sejak Januari 2012 lalu. Sementara Federal Reserve mengkaji dalam pertumbuhan lapangan kerja sehingga akan melakukan pertemuan pekan depan untuk memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah stimulus pada 31 Oktober lalu.


Saham Jepang Catat Penurunan Seiring Penguatan Yen; Minyak Melemah

Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 9, 2014 | 9:06 AM

Saham Jepang catat penurunan pasca mata uang yen menguat dan harga minyak turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir, sehingga membebani saham eksportir dan saham energi.

Indeks Topix turun 0,7 % ke level 1,437.40 pukul 09:03 pagi di Tokyo, merupakan penurunan dari level tujuh tahun tertingginya dan menuju penurunan pertama pada bulan ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,7 % ke level 17,810.31. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 120,73 per dolar setelah menguat 0,6 % kemarin, merupakan penguatan terbesar sejak 15 Oktober lalu.

Yen telah melemah 13 % terhadap dolar tahun ini, merupakan pelemahan terpanjang setelah Bank of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah stimulus pada 31 Oktober lalu. Sementara  Federal Reserve mengakhiri putaran ketiga pembelian obligasi pada bulan Oktober lalu di tengah pemulihan perekonomian AS.

Laporan kemarin menunjukkan Jepang berada dalam resesi yang lebih dalam dari yang diperkirakan, perekonomian Jepang melemah sebesar 1,9 % per tahun pada kuartal ketiga, turun lebih dari yang diperkirakan bulan lalu sebesar 1,6 %. 

 Artikel: kontakperkasa futures.

Saham Jepang Turun Dari Level 7-Thn Tertinggi Pasca Komentar Draghi

Written By KPFSURABAYA on Friday, December 5, 2014 | 8:56 AM

Indeks Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir, turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pasca Mario Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menunggu sampai kuartal berikutnya untuk mengkaji untuk stimulus yang lebih lanjut.

Indeks Topix turun 0,2 persen ke level 1,438.25 pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks tersebut bersiap untuk kenaikan sebesar 2 persen pekan ini. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4 persen ke level 17,818.32 hari ini. Sedangkan mata uang  yen stagnan pada level 119,80 per dolar setelah sempat melemah ke level 120 menyusul komentar Draghi. Saham AS turun dari rekornya, sementara saham Eropa turun tajam dalam tujuh pekan terakhir.

Yen mencatatkan penurunan ke level 120,25 pasca komentar Draghi. Yen melemah 12 persen terhadap dolar tahun ini, merupakan penurunan terpanjangnya pasca Bank of Japan (BOJ) mendorong stimulus pada 31 Oktober lalu.

Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan jelang laporan pasar tenaga kerja AS. Sementara Indeks acuan melemah 0,1 persen kemarin, dan saham perusahaan kecil yang di perdagangkan di Indeks Russell 2000 turun 0,5 persen.

 Artikel: kontakperkasa futures.

Saham Jepang Dibuka Naik Untuk Hari Ke-4

Written By KPFSURABAYA on Wednesday, December 3, 2014 | 7:51 AM

Saham Jepang naik hari keempat, dengan indeks Topix bersiap untuk memperpanjang penutupan tertinggi sejak 2007, karena sektor eksportir menguat setelah pelemahan yen serta perusahaan sekuritas yang memimpin gain.

Topix naik 0,4% menjadi 1,433.98 pada 09:07 pagi di Tokyo, menuju penutupan tertinggi sejak 28 Desember 2007. Dengan semua kecuali lima dari 33 sub industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat 0,6% menjadi 17,760.39. Yen berada di level 119,19 per dolar setelah jatuh 0,7% kemarin. Saham AS naik kemarin karena data Menunjukkan belanja konstruksi dan penjualan mobil yang kuat. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate rebound 1,1% hari ini setelah turun sebesar 3,1% kemarin.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% kemarin. Kontrak pada Indeks sedikit berubah hari ini.

 Artikel: kontakperkasa futures.

Saham Jepang Catat Penurunan Pasca Pemangkasan Utang; Yen Menguat

Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 2, 2014 | 8:57 AM


Saham Jepang mencatatkan penurunan, bersamaan dengan indeks Topix yang melemah dari enam tahun tingginya, karena mata uang yen menguat pasca Moody Investors Service memangkas rating kredit negara itu dalam downgrade pertama pada rezim Perdana Menteri Shinzo Abe.

Indeks Topix melemah sebesar 0,5 % ke level 1,414.76 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Semua kecuali lima dari 33 kelompok industri mencatat pelemahan. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6 % ke level 17,488.50. Mata uang yen turun ke level 119,14 per dolar pasca pengumuman Moody Investors Service kemarin jelang membalikkan kursus dan mendapatkan sebesar 0,2 persen. Hal tersebut naik 0,1 % ke level 118,28 hari ini pasca bulan lalu turun tajam sejak Januari 2013 lalu. Sedangkan West Texas Intermediate minyak mentah berjangka mencatatkan kenaikan tertingginya dalam dua tahun terakhir kemarin pasca turun 10 % pada 28 November lalu

Moody Investors Service memangkas rating satu tingkat ke level A1 pasca Abe memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan dalam 18 bulan terakhir karena perkiraan awal dari produk domestik bruto yang menunjukkan perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal September lalu, sehingga mengirimkan Jepang kembali ke resesi.




BAPEPTI-KPF PT Kontak Perkasa Futures JFX PT Kontak Perkasa Futures KBI PT Kontak Perkasa Futures ForexIndonesia