Latest Post
Home » Posts filed under Indeks Nikkei
Showing posts with label Indeks Nikkei. Show all posts
Showing posts with label Indeks Nikkei. Show all posts
8:05 AM
Artikel: kontakperkasa futures.
Saham Jepang Berayun seiring Penguatan Saham Pembuat Textil
Written By KPFSURABAYA on Wednesday, January 7, 2015 | 8:05 AM
Saham
Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring saham pembuat
tekstil memimpin kenaikan terkait rendahnya harga komoditas dan produsen
energi turun karena harga minyak terus mengalami penurunan.
Indeks
Topix naik sebesar 0,1 persen ke level 1,362.22 pukul 09:15 pagi di
Tokyo pasca jatuh sebanyak 0,6 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average
stagnan pada level 16,881.10. Yen turun sebesar 0,3 persen menjadi
118,76 per dolar pasca kemarin menguat sebeesar 1 persen, terbesar dalam
tiga pekan terakhir. Minyak mentah jatuh kemarin dan turun sekitar 10
persen tahun ini. Saham AS jatuh pasca data menunjukkan industri jasa AS
meningkat di laju paling lambat dalam enam bulan terakhir.
Indeks
Institute Supply Management for non-manufaktur turun menjadi 56,2, di
bawah estimasi analis dari level 58. Obligasi imbal hasil tenor 10 tahun
turun di bawah 2 persen, level terendah sejak Mei 2013 lalu. Federal
Reserve akan merilis risalah pertemuan kebijakan terakhirnya hari ini
yang berjanji akan bersabar dalam menaikkan suku bunga.
Minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot sebesar 4,2 persen ke
level $47,93 per barel kemarin, turun 55 persen dari level puncaknya
sebesar $107,26 pada bulan Juni lalu. Laju penurunan menempatkan tekanan
pada perusahaan-perusahaan energi, proyek investasi yang berhubungan
dengan minyak dan ekonomi negara-negara pengekspor minyak.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen hari ini pasca
indeks acuan terkoreksi sebesar 0,9 persen kemarin. Indeks Volatilitas
Chicago Board Options Exchange melonjak 6 persen, naik di atas 20 untuk
pertama kalinya sejak pertengahan Desember lalu karena saham AS
memperpanjang penurunan terpanjangnya dalam lebih dari satu tahun
terakhir.
8:26 AM
Anjloknya Harga Minyak Tekan Saham Jepang untuk Hari Kedua
Written By KPFSURABAYA on Tuesday, January 6, 2015 | 8:26 AM
Indeks Topix Jepang menuju penurunan terbesarnya dalam sebulan terakhir seiring harga minyak semakin dalam memasuk fase bearish memicu aksi sell-off ekuitas global terbesar sejak Juni 2013 lalu.
Indeks
Topix merosot sebesar 2 persen ke level 1,373.72 pukul 09:06 pagi di
Tokyo, dengan semua 33 saham sub-industri jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock
Average merosot sebesar 2 persen ke level 17,053.35. Yen ditransaksikan
0,2 persen lebih tinggi pada level 119,42 per dolar pasca kemarin naik
sebesar 0,7 persen. Sementara itu, indeks MSCI World Index anjlok
sebesar 2 persen kemarin.
Minyak
mentah anjlok sebesar di bawah $50 per barel untuk pertama kalinya
sejak musim semi 2009 lalu karena Rusia dan Irak secara terpisah
mengumumkan hasil rekaman, menekan harga minyak yang telah dibelah dua
sejak Juli lalu. Euro merosot terhadap dolar ke level terendahnya sejak
2006 lalu di tengah kekhawatiran Yunani akan keluar dari mata uang euro.
Indeks
Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 12 persen. obligasi
AS tenor 10-tahun, yang seperti mata uang yen yang populer selama masa
ketidakpastian, rally ke level tertinggi sejak Mei 2013 lalu.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
dollar,
Euro,
Indeks Nikkei,
Indeks Topix Jepang,
Minyak Mentah,
Tokyo,
yen
10:48 AM
Bursa Jepang Melemah 0.4% pada Istirahat Perdagangan Pagi
Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 30, 2014 | 10:48 AM
Saham-saham
Jepang melemah pada hari perdagangan terakhir 2014, dengan Indeks Topix
siap untuk kenaikan tahunan ketiga beruntun, setelah pemberi pinjaman
konsumen terkoreksi.
Saham
Orix Corp. merosot 1,2%. Honda Motor Co. turun 1% setelah laporan
produsen mobil tersebut meleset dari target penjualan tahunan di Jepang.
Saham Tosoh Corp. turun tajam dalam indeks Nikkei 225 Stock Average.
Sementara saham Toray Industries Inc. melonjak 3,7% setelah laporan
bahwa perusahaan tersebut akan memasok bahan serat karbon untuk produsen
mobil Jerman Bayerische Motoren Werke AG.
Indeks
Topix turun 0,4% ke level 1,418.80 pada istirahat perdagangan di Tokyo,
dengan volume sekitar 31% lebih rendah dari 30-hari rata-rata intraday.
Indeks tersebut siap untuk kenaikan sebesar 9% dalam tahun ini. Indeks
Nikkei 225 merosot 0,7% ke level 17,610.13, menuju peningkatan tahunan
sebesar 8,1%. Yen naik 0,1% ke level 120,50 per dolar.
Gain
indeks Topix di 2014 dibandingkan dengan reli 13% untuk indeks Standard
& Poor 500 dan peningkatan 4,9% untuk Indeks Stoxx Europe 600.
Progress yang lambat. Indeks Topix turun 9,1% sampai terendah di bulan
Februari, pulih hingga September kemudian turun lagi dan memasuki
koreksi. Indeks telah melonjak 21% sejak 18 Oktober yang lalu.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
Indeks Nikkei,
Indeks Topix,
Jepang,
Kontakperkasa Futures,
saham jepang,
Tokyo,
yen
8:45 AM
Penguatan Saham Perusahaan Asuransi Angkat Bursa Jepang
Written By KPFSURABAYA on Monday, December 29, 2014 | 8:45 AM
Saham-saham
Jepang naik, dengan indeks Topix memperpanjang level tertinggi tiga
minggu, setelah saham-saham AS naik ke rekor di tengah optimisme tentang
laju pemulihan dalam ekonomi terbesar dunia. Perusahaan asuransi
menguat.
Indeks
Topix naik 0,4% menjadi 1,433.50 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan
semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang menguat. Indeks
tersebut siap untuk penutupan tertinggi sejak 9 Desember yang lalu.
Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,4% menjadi 17,893.83 hari ini.
Sementara yen melemah 0,1% menjadi 120,44 per dolar setelah turun 0,2%
pada 26 Desember. Indeks Standard & Poor 500, indeks Dow Jones
Industrial Average dan Indeks Russell 2000 semua membukukan level
tertinggi sepanjang masa pada 26 Desember lalu.
Kontrak
pada indeks S&P 500 sedikit berubah. Indeks ekuitas yang mendasari
naik 0,3% pada 26 Desember setelah reli dalam ekuitas terus berlanjut
sampai menjadi hari perdagangan paling lambat dalam tahun ini.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
AS,
Bursa Jepang,
Indeks Nikkei,
Indeks Topix,
Jepang,
Kontakperkasa Futures,
Tokyo,
yen
2:29 PM
Topix Rises Most in Six Weeks as Fed Sparks Global Equity Rally
Written By KPFSURABAYA on Friday, December 19, 2014 | 2:29 PM
Indeks
Topix naik ke level tertingginya dalam 6 pekan terakhir, memperpanjang
reli saham global menyusul janji Federal Reserve untuk bersabar pada
suku bunga dan seiring bank sentral Jepang menahan stimulus.
Saham
Daiwa Securities Group Inc menguat 4,8 %, broker memimpin kenaikan.
Saham Isuzu Motors Ltd melonjak 4,9 % setelah Morgan Stanley menaikkan
rating pada saham. Saham Sony Corp merosot 1,3 %, memangkas kenaikan 4,8
% kemarin.
Indeks
Topix naik 2,4 % ke level 1,409.61 di Tokyo, penutupan tertingginya
sejak 4 November lalu dan membatasi kenaikan sebesar 0,7 % pekan ini.
Semua kelompok industri kecuali 1 dari 33 kelompok industri meningkat.
Indeks Nikkei 225 menguat 2,4 % ke level 17,621.40. Saham memperpanjang
kenaikan dan mata uang yen melemah pasca Bank of Japan (BoJ)
mempertahankan rencananya untuk catat rekor stimulus di tengah resesi
pada perekonomian terbesar kedua di Asia.
BOJ
menyelesaikan pertemuan selama 2 hari dan menegaskan rencananya untuk
memperluas basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676
miliar), pencocokan perkiraan oleh semua 33 ekonom yang disurvei oleh
Bloomberg News.
Pemerintah
Perdana Menteri Shinzo Abe memberikan anggaran sebesar 3.5 triliun yen
untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, membawa fiskal yang
lebih untuk menopang kemerosotan Jepang dari perkiraan sebelumnya,
Indeks Nikkei melaporkan hari ini. Kabinet akan menyetujui stimulus pada
27 Desember awalnya diperkirakan bernilai antara 2 dan 3 triliun yen.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
BoJ,
Federal Reserve,
Indeks Nikkei,
Indeks Topix,
Jepang,
Shinzo Abe,
yen
8:20 AM
Artikel: kontakperkasa futures.
Saham Jepang Menguat Pasca The Fed Menunda Kenaikan Suku Bunga AS
Written By KPFSURABAYA on Thursday, December 18, 2014 | 8:20 AM
Saham
Jepang melonjak tertinggi dalam 6 pekan terakhir seiring yen melemah
terhadap dolar pasca Federal Reserve mengatakan akan menunda kenaikan
suku bunga AS.
Indeks Topix menguat
2,6 % ke level 1,386.62 pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, menuju lonjakan
terbesarnya sejak 4 November lalu. Sebanyak 33 kelompok industri
meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 2,2 % ke level
17,187.13. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 118,76 per
dolar hari ini setelah kemarin melemah 1,9 %. Saham AS mengalami
kenaikan terbesarnya sejak 2013 lalu terkait Ketua Janet Yellen
mengatakan The Fed tidak mungkin untuk bergerak sebelum akhir April
mendatang dan suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang lama."
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini. Yang mendasari indeks
ekuitas AS melonjak 2 % kemarin setelah The Fed menepati janji
sebelumnya untuk menjaga suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang
lama," dan meningkatkan penilaian dari pasar tenaga kerja.
Indeks harga konsumen
AS menurun 0,3 % pada November lalu, penurunan terbesarnya sejak
Desember 2008 silam, setelah stagnan pada bulan sebelumnya, menurut
Departemen Tenaga Kerja kemarin. Harga bahan bakar memimpin penurunan.
Labels:
AS,
dollar,
Federal Reserve,
Indeks Nikkei,
saham AS,
Suku Bunga,
The Fed,
Tokyo,
yen
7:39 AM
Saham Jepang Melemah Terkait Yen Menguat dari Level 4 Pekan Tertinggi
Written By KPFSURABAYA on Wednesday, December 17, 2014 | 7:39 AM
Saham
Jepang turun untuk hari ketiga beruntun setelah mata uang yen mencapai
level 4 pekan tertinggi seiring para investor membeli aset haven di
tengah harga minyak merosot dan mata uang rubel Rusia yang menambah
kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global goyah.
Indeks Topix melemah
0,5 % ke level 1,346.98 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah penutupan
kemarin di level 6 pekan terendah. Semua kelompok industri kecuali 7
dari 33 kelompok industri pada Indeks Topix turun. Indeks Nikkei 225
Stock Average kehilangan 0,5 % ke level 16,675.87. Yen diperdagangkan
pada level 116,61 per dolar setelah kemarin menguat 1,2 %. Investor
menunggu kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve hari ini untuk
memberikan sinyal pada prospek suku bunga AS.
Minyak mentah Brent
tergelincir di bawah level $ 60 untuk pertama kalinya dalam 5 tahun
terakhir sementara minyak AS berada di dekat level terendahnya karena
suku bunga mengalami kenaikan terbesarnya sejak Mei 2009 silam. Sejak
tahun 1998 Rusia gagal untuk menahan penurunan mata uang rubel di tengah
merosotnya harga minyak. Mata uang rubel tenggelam melampaui level 80
per dolar untuk pertama kalinya, pasca Bank of Rusia meningkatkan suku
bunganya sebesar 6,5 poin persentase.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari indeks
ekuitas AS melemah 0,9 % kemarin, memukul para investor dengan saham
terbesar berayun dalam 2 bulan.
Artikel: kontakperkasa futures.
8:21 AM
Artikel: kontakperkasa futures.
Saham Jepang Melemah di Hari Kedua Seiring Yen Menguat
Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 16, 2014 | 8:21 AM
Saham
Jepang turun untuk hari kedua beruntun setelah yen menguat seiring para
investor mencari aset haven di tengah aksi jual berlanjut pada minyak
mentah.
Indeks Topix melemah
sebesar 1,2 % ke level 1,363.46 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah
penutupan kemarin di level 1 bulan terendah. Semua 33 kelompok Industri
Topix turun. Indeks Nikkei 225 merosot sebesar 1,4 % ke level 16,864.28.
Mata uang yen diperdagangkan pada level 117,87 per dolar setelah
kemarin naik sebesar 0,8 %. Saham juga jatuh di AS dan Eropa.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari saham
ekuitas AS turun 0,6 % kemarin menurun kelima dalam 6 sesi terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 merosot sebesar 2,2 % ke level terendahnya sejak
20 Oktober lalu. The Fed memulai pertemuan hari ini membahas kebijakan
moneter dan menentukan waktu untuk meningkatkan suku bunga acuan AS.
Harga minyak acuan
ditutup anjlok pada hari kelima berturut-turut, tergelincir ke level 5
tahun terendah pasca Uni Emirat Arab mengatakan OPEC tidak akan
mengurangi produksi.
Bank of Rusia
menaikkan suku bunganya menjadi 17 % dari 10,5 % karena anjloknya minyak
mentah mendorong negara eksportir minyak mentah terbesar dunia menuju
resesi.
Labels:
AS,
Bloomberg,
dollar,
Eropa,
Indeks Nikkei,
Indeks Topix,
Minyak Mentah,
Minyak WTI,
OPEC,
saham jepang,
The Fed,
Tokyo
9:36 AM
Minyak Mentah Memperpanjang Penurunan Seiring Yen Menguat
Written By KPFSURABAYA on Monday, December 15, 2014 | 9:36 AM
Minyak
mentah turun, memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendah di
tengah kekhawatiran atas mengurangnya permintaan global untuk komoditas
tersebut. Sementara saham Australia melemah dan indeks berjangka Jepang
tergelincir sedangkan mata uang yen menguat setelah pemilu nasional.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) merosot 1,8 % ke level $ 56,79 per barel pukul
08:56 pagi waktu Tokyo, turun untuk hari keempat beruntun seiring minyak
mentah Brent melemah 1,3 %. Indeks S & P / ASX 200 turun 1,3 % di
Sydney. Kontrak pada Indeks Nikkei 225 Stock Average yang mengajukan
penawaran di bawah 1,3 % pada 12 Desember kemarin di pre-market Osaka,
sementara yen naik 0,5 % pasca Perdana Menteri Shinzo Abe memastikan
kemenangan dalam pemungutan suara kemarin. Indeks Standard & Poor
500 berjangka sedikit berubah setelah penurunan pada 12 Desember ditutup
untuk penurunan mingguan pertama pada Indeks AS sejak pertengahan
Oktober lalu.
Harga minyak telah
jatuh lebih dari $ 40 per barel tahun ini output AS berkontribusi
terhadap global di tengah perkiraan pada menurunnya permintaan. Minyak
WTI memperpanjang penurunan di bawah level $ 58 memicu aksi jual di
ekuitas AS pada 12 Desember, dengan Dow Jones Industrial Average melemah
sebesar 100 poin dalam satu jam terakhir perdagangan. Di Jepang, Abe
yang penguasa blok memenangkan lebih dari dua pertiga kursi di parlemen,
sementara survei sentimen korporasi Tankan bercampur pada kuartal
keempat.
9:36 AM
Jelang Pemilu Yen Merosot Pada Hari Ke-2
Written By KPFSURABAYA on Friday, December 12, 2014 | 9:36 AM
Yen turun pada hari ke-2 menjelang pemilu
diakhir pekan ini yang diperkirakan akan memperpanjang mandate Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe pada kebijakan ekonomi yang telah melemahkan
mata uang.
Yen tergelincir terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah pemulihanh bursa saham global, sehingga menurunkan permintaan akan aset safe haven. Indeks dollar tahan gain pertamanya di pekan ini akibat pulihnya keonomi AS yang memicu spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang pertama kalinya sejak 2006 silam. Sementara Aussie sebesar 0.6% dari level 4 tahun terendah setelah Gubernur Reserve Bank Glenn Stevens mengindikasikan mata uang negara kangguru tersebut diperkirakan akan menurun pada tahun depan.
Yen turun 0.2% ke level 118.93 per dollar pukul 9:29 pagi waktu Tokyo, setelah kemarin turun 0.7%. Yen mengalami kenaikan 3% pada 3 hari sebelumnya, kenaikan tajam dalam 1 1/2 tahun. Mata uang Jepang turun 0.1% ke level 147.45 per euro. Dollar menguat 0.1% ke level $1.2399 terhadap euro.
Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang catat gain 0.6%, menghentikan penurunan dalam 3 hari terakhir setelah Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.5% di New York.
Kemarin yen melemah pasca Kyodo News melaporkan bahwa Liberal Democratic Party dari kubu Abe diperkirakan akan memenangkan lebih dari 300 dari 475 kursi parlemen pada pemilu 14 Desember mendatang. Partner koalisi LDP Komeito diperkirakan akan mengambil lebih dari 31 kursi, menurut agen berita tersebut yang mengutip dari survei telephone.
Yen tergelincir terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah pemulihanh bursa saham global, sehingga menurunkan permintaan akan aset safe haven. Indeks dollar tahan gain pertamanya di pekan ini akibat pulihnya keonomi AS yang memicu spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang pertama kalinya sejak 2006 silam. Sementara Aussie sebesar 0.6% dari level 4 tahun terendah setelah Gubernur Reserve Bank Glenn Stevens mengindikasikan mata uang negara kangguru tersebut diperkirakan akan menurun pada tahun depan.
Yen turun 0.2% ke level 118.93 per dollar pukul 9:29 pagi waktu Tokyo, setelah kemarin turun 0.7%. Yen mengalami kenaikan 3% pada 3 hari sebelumnya, kenaikan tajam dalam 1 1/2 tahun. Mata uang Jepang turun 0.1% ke level 147.45 per euro. Dollar menguat 0.1% ke level $1.2399 terhadap euro.
Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang catat gain 0.6%, menghentikan penurunan dalam 3 hari terakhir setelah Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.5% di New York.
Kemarin yen melemah pasca Kyodo News melaporkan bahwa Liberal Democratic Party dari kubu Abe diperkirakan akan memenangkan lebih dari 300 dari 475 kursi parlemen pada pemilu 14 Desember mendatang. Partner koalisi LDP Komeito diperkirakan akan mengambil lebih dari 31 kursi, menurut agen berita tersebut yang mengutip dari survei telephone.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
AS,
Aussie,
Australia,
dollar,
Euro,
Federal Reserve,
Indeks Nikkei,
Jepang,
Kontakperkasa Futures,
safe haven,
Shinzo Abe,
Tokyo,
yen
8:04 AM
Yen Naik Untuk Hari Keempat Akibatkan Saham Jepang Di Buka Melemah
Written By KPFSURABAYA on Thursday, December 11, 2014 | 8:04 AM
Saham
Jepang catat penurunan setelah harga minyak turun ke level lima tahun
terendahnya dan karena mata uang yen menguat untuk hari keempat, memicu
penurunan saham energi dan eksportir.
Indeks
Topix turun 1,5 % ke level 1,386.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, menuju
penurunan untuk hari ketiga, bersama dengan 33 kelompok industri yang
menurun kecuali satu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,4 % ke
level 17,171.49. Sementara mata uang yen menguat 0,3 % ke level 117,52
per dolar setelah naik 1,6 % kemarin sehingga melakukan reli dalam tiga
hari sejak Juni 2013 lalu. Sedangkan minyak West Texas Intermediate turun 4,5 % ke level $ 60,94 per barel kemarin.
Minyak
mentah WTI catat penurunan dari level $ 100 per barrel sejak akhir Juli
lalu pada meningkatnya pasokan AS dan permintaan yang lebih rendah di
tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan terhadap perekonomian dari
Cina sampai Eropa. Data mingguan yang dirilis kemarin menunjukkan
persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi, sementara OPEC
memangkas proyeksi produksi untuk tahun depan terhadap output terendah
dalam 12 tahun terakhir.
Dolar melemah terhadap yen pekan ini meskipun menguat menurut laporan pekerjaan AS yang diperkirakan
pada 5 Desember lalu, sehingga menunjukkan para pengusaha menambahkan
sebagian besar pekerja sejak Januari 2012 lalu. Sementara Federal
Reserve mengkaji dalam pertumbuhan lapangan kerja sehingga akan
melakukan pertemuan pekan depan untuk memutuskan kapan ekonomi akan
cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, Bank
of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah stimulus pada 31 Oktober
lalu.
Artikel: kontakperkasa futures.
9:06 AM
Saham Jepang Catat Penurunan Seiring Penguatan Yen; Minyak Melemah
Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 9, 2014 | 9:06 AM
Saham
Jepang catat penurunan pasca mata uang yen menguat dan harga minyak
turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir, sehingga membebani
saham eksportir dan saham energi.
Indeks
Topix turun 0,7 % ke level 1,437.40 pukul 09:03 pagi di Tokyo,
merupakan penurunan dari level tujuh tahun tertingginya dan menuju
penurunan pertama pada bulan ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average
melemah 0,7 % ke level 17,810.31. Sementara mata uang yen diperdagangkan
pada level 120,73 per dolar setelah menguat 0,6 % kemarin, merupakan
penguatan terbesar sejak 15 Oktober lalu.
Yen
telah melemah 13 % terhadap dolar tahun ini, merupakan pelemahan
terpanjang setelah Bank of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah
stimulus pada 31 Oktober lalu. Sementara Federal Reserve mengakhiri putaran ketiga pembelian obligasi pada bulan Oktober lalu di tengah pemulihan perekonomian AS.
Laporan
kemarin menunjukkan Jepang berada dalam resesi yang lebih dalam dari
yang diperkirakan, perekonomian Jepang melemah sebesar 1,9 % per tahun
pada kuartal ketiga, turun lebih dari yang diperkirakan bulan lalu
sebesar 1,6 %.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
BoJ,
Indeks Nikkei,
Indeks Topix,
Kontakperkasa Futures,
saham jepang,
yen
8:56 AM
Artikel: kontakperkasa futures.
Saham Jepang Turun Dari Level 7-Thn Tertinggi Pasca Komentar Draghi
Written By KPFSURABAYA on Friday, December 5, 2014 | 8:56 AM
Indeks
Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir,
turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pasca Mario
Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menunggu sampai kuartal
berikutnya untuk mengkaji untuk stimulus yang lebih lanjut.
Indeks
Topix turun 0,2 persen ke level 1,438.25 pukul 09:02 pagi di Tokyo,
setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 silam.
Indeks tersebut bersiap untuk kenaikan sebesar 2 persen pekan ini.
Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4 persen ke level
17,818.32 hari ini. Sedangkan mata uang yen
stagnan pada level 119,80 per dolar setelah sempat melemah ke level 120
menyusul komentar Draghi. Saham AS turun dari rekornya, sementara saham
Eropa turun tajam dalam tujuh pekan terakhir.
Yen
mencatatkan penurunan ke level 120,25 pasca komentar Draghi. Yen
melemah 12 persen terhadap dolar tahun ini, merupakan penurunan
terpanjangnya pasca Bank of Japan (BOJ) mendorong stimulus pada 31
Oktober lalu.
Kontrak
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan jelang laporan
pasar tenaga kerja AS. Sementara Indeks acuan melemah 0,1 persen
kemarin, dan saham perusahaan kecil yang di perdagangkan di Indeks
Russell 2000 turun 0,5 persen.
Labels:
ECB,
Indeks Nikkei,
Index Topix,
Jepang,
Kontakperkasa Futures,
Mario Draghi,
yen
7:51 AM
Saham Jepang Dibuka Naik Untuk Hari Ke-4
Written By KPFSURABAYA on Wednesday, December 3, 2014 | 7:51 AM
Saham
Jepang naik hari keempat, dengan indeks Topix bersiap untuk
memperpanjang penutupan tertinggi sejak 2007, karena sektor eksportir
menguat setelah pelemahan yen serta perusahaan sekuritas yang memimpin
gain.
Topix
naik 0,4% menjadi 1,433.98 pada 09:07 pagi di Tokyo, menuju penutupan
tertinggi sejak 28 Desember 2007. Dengan semua kecuali lima dari 33 sub
industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat 0,6%
menjadi 17,760.39. Yen berada di level 119,19 per dolar setelah jatuh
0,7% kemarin. Saham AS naik kemarin karena data Menunjukkan belanja
konstruksi dan penjualan mobil yang kuat. Minyak mentah berjangka West
Texas Intermediate rebound 1,1% hari ini setelah turun sebesar 3,1%
kemarin.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% kemarin. Kontrak pada Indeks sedikit berubah hari ini.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
Indeks Nikkei,
Indeks Topix,
Kontakperkasa Futures,
saham jepang,
yen
8:57 AM
Saham Jepang Catat Penurunan Pasca Pemangkasan Utang; Yen Menguat
Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 2, 2014 | 8:57 AM
Saham
Jepang mencatatkan penurunan, bersamaan dengan indeks Topix yang
melemah dari enam tahun tingginya, karena mata uang yen menguat pasca
Moody Investors Service memangkas rating kredit negara itu dalam
downgrade pertama pada rezim Perdana Menteri Shinzo Abe.
Indeks
Topix melemah sebesar 0,5 % ke level 1,414.76 pukul 09:05 pagi di
Tokyo. Semua kecuali lima dari 33 kelompok industri mencatat pelemahan.
Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6 % ke level
17,488.50. Mata uang yen turun ke level 119,14 per dolar pasca
pengumuman Moody Investors Service kemarin jelang membalikkan kursus dan
mendapatkan sebesar 0,2 persen. Hal tersebut naik 0,1 % ke level 118,28
hari ini pasca bulan lalu turun tajam sejak Januari 2013 lalu.
Sedangkan West Texas Intermediate minyak mentah berjangka mencatatkan
kenaikan tertingginya dalam dua tahun terakhir kemarin pasca turun 10 %
pada 28 November lalu
Moody
Investors Service memangkas rating satu tingkat ke level A1 pasca Abe
memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan dalam 18 bulan
terakhir karena perkiraan awal dari produk domestik bruto yang
menunjukkan perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal September
lalu, sehingga mengirimkan Jepang kembali ke resesi.
Artikel: kontakperkasa futures.