Saham
Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring saham pembuat
tekstil memimpin kenaikan terkait rendahnya harga komoditas dan produsen
energi turun karena harga minyak terus mengalami penurunan.
Indeks
Topix naik sebesar 0,1 persen ke level 1,362.22 pukul 09:15 pagi di
Tokyo pasca jatuh sebanyak 0,6 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average
stagnan pada level 16,881.10. Yen turun sebesar 0,3 persen menjadi
118,76 per dolar pasca kemarin menguat sebeesar 1 persen, terbesar dalam
tiga pekan terakhir. Minyak mentah jatuh kemarin dan turun sekitar 10
persen tahun ini. Saham AS jatuh pasca data menunjukkan industri jasa AS
meningkat di laju paling lambat dalam enam bulan terakhir.
Indeks
Institute Supply Management for non-manufaktur turun menjadi 56,2, di
bawah estimasi analis dari level 58. Obligasi imbal hasil tenor 10 tahun
turun di bawah 2 persen, level terendah sejak Mei 2013 lalu. Federal
Reserve akan merilis risalah pertemuan kebijakan terakhirnya hari ini
yang berjanji akan bersabar dalam menaikkan suku bunga.
Minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot sebesar 4,2 persen ke
level $47,93 per barel kemarin, turun 55 persen dari level puncaknya
sebesar $107,26 pada bulan Juni lalu. Laju penurunan menempatkan tekanan
pada perusahaan-perusahaan energi, proyek investasi yang berhubungan
dengan minyak dan ekonomi negara-negara pengekspor minyak.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen hari ini pasca
indeks acuan terkoreksi sebesar 0,9 persen kemarin. Indeks Volatilitas
Chicago Board Options Exchange melonjak 6 persen, naik di atas 20 untuk
pertama kalinya sejak pertengahan Desember lalu karena saham AS
memperpanjang penurunan terpanjangnya dalam lebih dari satu tahun
terakhir.



Post a Comment