Latest Post
Home » Posts filed under BOE
Showing posts with label BOE. Show all posts
Showing posts with label BOE. Show all posts
10:29 AM
Yen Turun Mendekati Level Terendah 7 Tahun
Written By KPFSURABAYA on Friday, November 28, 2014 | 10:29 AM
Yen
jatuh ke level tujuh tahun terendah dan imbal hasil dua tahun obligasi
pemerintah Jepang turun di bawah nol pasca data menunjukkan tingkat
belanja rumah tangga di Jepang menurun dan melambatnya inflasi.
Yen
melemah karena imbal hasil dengan tenor dua tahun turun menjadi negatif
untuk pertama kalinya. Euro menuju penurunan pertama dalam empat hari
terakhir jelang laporan hari ini yang diperkirakan akan menunjukkan
inflasi di zona eropa sesuai dengan laju paling lambat sejak 2009 lalu,
menambah tekanan pada BOE untuk meningkatkan stimulus. Sementara Aussie
jatuh, sedangkan Norwegia krone dan dolar Kanada memperpanjang penurunan
setelah anggota OPEC mempertahankan target output minyaknya untuk tidak
berubah.
Yen
jatuh 0,4% menjadi 118,17 per dolar, pada 11:21 siang di Tokyo,
mendekati level terendah tujuh tahun 118,98 yang dicapai pekan lalu.
Mata uang Jepang turun 0,3% menjadi 147,27 per euro. Dolar
diperdagangkan pada level $ 1,2463 dari level $ 1,2467 kemarin terhadap
mata uang bersama.
Imbal hasil utang dengan tenor dua tahun Jepang turun satu basis poin, atau 0,01% poin, menjadi minus 0,005%.
Ekonomi
Jepang secara tak terduga tergelincir ke dalam resesi menyusul kenaikan
pertama pada pajak penjualan sejak tahun 1997 pada bulan April. Data
hari ini menunjukkan pengeluaran rumah tangga turun untuk bulan ketujuh
pada bulan November, penjualan ritel merosot 1,4%, melampaui perkiraan
rata-rata para analis dalam survei Bloomberg News.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
Bloomberg,
BOE,
Ekonomi Jepang,
Kontakperkasa Futures,
OPEC,
Tokyo,
yen
2:30 PM
Emas Turun dari Level Tiga Pekan Tertinggi
Written By KPFSURABAYA on Monday, November 24, 2014 | 2:30 PM
![]() |
Emas turun dari level tertinggi dalam tiga pekan terakhir seiring dolar
menguat di tengah prospek kenaikan biaya pinjaman AS membalas langkah
China yang melakukan pengakasan suku bunga acuan dan BOE berkomitmen
untuk mengembalikan laju inflasi.
Bullion untuk pengiriman segera hilang sebanyak 0,2 persen ke level $1,198.86 per ons sebelum ditransaksikan pada level $1,200.37 pukul 14:05 di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Logam naik ke level $1,207.93 pada jumat lalu, tertinggi sejak 30 Oktober, mencatat kenaikan mingguan ketiga secara berturut-turut. Emas untuk pengiriman Februari naik sebesar 0,2 persen ke level $1,200.50 per ons di Comex.
Emas jatuh dalam dua bulan terakhir sampai Oktober seiring Federal Reserve mendekat untuk menaikkan suku bunga. Pembuat kebijakan The Fed mengatakan dampak lemahnya pertumbuhan ekonomi di luar negeri "mungkin sangat terbatas" di AS, menurut risalah rapat bank sentral bulan Oktober yang dirilis pada 19 November lalu. Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak dolar terhadap 10 mata uang utama, menuju penutupan tertingginya sejak 2009 lalu.
Prospek kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas, yang umumnya menawarkan investor kembali hanya melalui kenaikan harga. Emas naik 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 seiring pembelian surat hutang oleh The Fed dan mempertahankan tingkat suku bunga AS mendekati nol persen dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Sementara The Fed mengakhiri pembelian obligasi stimulatif, Sementara China pekan lalu menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2012 untuk meningkatkan dukungan bagi perekonomian terbesar kedua di dunia. Bank of Japan memperluas stimulus moneternya pada bulan Oktober dan Presiden Mario Draghi mengatakan pada jumat lalu Bank Sentral Eropa harus mendorong inflasi lebih cepat dan akan memperluas pembelian aset jika diperlukan.
Indeks Spot Dolar Bloomberg stagnan pada level 1,100.15 dari 21 November ketika naik sebesar 0,2 persen ke level 1,100.05.
Bullion untuk pengiriman segera hilang sebanyak 0,2 persen ke level $1,198.86 per ons sebelum ditransaksikan pada level $1,200.37 pukul 14:05 di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Logam naik ke level $1,207.93 pada jumat lalu, tertinggi sejak 30 Oktober, mencatat kenaikan mingguan ketiga secara berturut-turut. Emas untuk pengiriman Februari naik sebesar 0,2 persen ke level $1,200.50 per ons di Comex.
Emas jatuh dalam dua bulan terakhir sampai Oktober seiring Federal Reserve mendekat untuk menaikkan suku bunga. Pembuat kebijakan The Fed mengatakan dampak lemahnya pertumbuhan ekonomi di luar negeri "mungkin sangat terbatas" di AS, menurut risalah rapat bank sentral bulan Oktober yang dirilis pada 19 November lalu. Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak dolar terhadap 10 mata uang utama, menuju penutupan tertingginya sejak 2009 lalu.
Prospek kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas, yang umumnya menawarkan investor kembali hanya melalui kenaikan harga. Emas naik 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 seiring pembelian surat hutang oleh The Fed dan mempertahankan tingkat suku bunga AS mendekati nol persen dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Sementara The Fed mengakhiri pembelian obligasi stimulatif, Sementara China pekan lalu menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2012 untuk meningkatkan dukungan bagi perekonomian terbesar kedua di dunia. Bank of Japan memperluas stimulus moneternya pada bulan Oktober dan Presiden Mario Draghi mengatakan pada jumat lalu Bank Sentral Eropa harus mendorong inflasi lebih cepat dan akan memperluas pembelian aset jika diperlukan.
Indeks Spot Dolar Bloomberg stagnan pada level 1,100.15 dari 21 November ketika naik sebesar 0,2 persen ke level 1,100.05.
Artikel: kontakperkasa futures.
Labels:
Bloomberg,
BOE,
dollar,
emas,
Federal Reserve,
Gold,
Kontakperkasa Futures,
The Fed