Selamat Datang Di Website Kontakperkasa Futures Surabaya

PT KP PRESS | Larry Page, Si Genius Pendiri Google yang Bagai 'Hantu'

Written By KPFSURABAYA on Tuesday, December 10, 2019 | 8:40 AM



PT KP PRESS SURABAYA - Larry Page tak mau menonjolkan diri, jarang sekali muncul di publik. Malah ada jurnalis yang menjulukinya sebagai hantu. Baru saja mundur dari Alphabet, induk Google, yang berarti dia tampaknya bakal makin menarik diri. Tak ada salahnya mengulik kembali sepak terjangnya.

Google lahir 4 September 1998, dua tahun setelah idenya muncul di kepala Larry Page. Dia langsung mengangkat diri jadi CEO Google, sedangkan teman karibnya Sergey Brin disebut sebagai rekan pendiri Google atau co founder.

Status co founder biasanya terlupakan sejarah. Sebut saja Facebook, orang pasti jauh lebih tahu Mark Zuckerberg ketimbang pendiri lainnya. Tapi lain ceritanya dengan Sergey Brin.

Page dan Brin bertemu kala sama-sama kuliah di Stanford University. Brin karakternya terbuka dan energik. Sehingga bagi Google, Brin menjadi pelengkap Page yang introvert. Brin yang menjalin relasi antara Google dengan perusahaan lain.

Seperti disebut di atas, Google memang ide awalnya berasal dari Page yang lalu dibantu Brin. Mereka berhasil memperoleh pendanaan USD 1 juta dari dari teman dan keluarga yang percaya bahwa Google akan sukses. Google pun didirikan, kantor awalnya di sebuah garasi.

Februari 1999, startup itu tumbuh pesat. Page memindahkan kantornya dari garasi di sebuah kantor baru di Palo Alto, California. Tujuh bulan kemudian, mereka pindah kantor lagi ke Mountain View.

Paruh pertama 1999, popularitas Google melesat. Situasi ini membuat Google butuh pendanaan baru untuk berinvestasi di server maupun SDM. Saat itu, Google belum menghasilkan uang.

Mereka mulai mencari investor baru. Namun Page punya syarat, dia dan Brin akan mempertahankan sebagian besar voting stock serta tetap mengontrol penuh Google. Investor setuju, tapi mereka juga punya syarat, Page harus turun dari CEO. Dia dianggap belum pengalaman.

Dengan berat hati, Page setuju dan investasi besar pun berdatangan ke Google. Sejatinya, Page punya sifat suka mengendalikan. Sejak zaman kuliah, teman-temannya mengatakan dia paranoid dan suka mengontrol, dia harus memastikan semuanya dikerjakan dengan tepat dan benar.

Page pun merasa berat harus melepas posisi CEO karena ia merasa mampu memimpin Google dengan bantuan Brin. Tapi akhirnya Page sadar Google butuh CEO berpengalaman dan kelas dunia. Mereka pun mencari kandidat. Akhirnya yang terpilih adalah Eric Schmidt, mantan CEO Novell.

Schmidt jadi chairman Google di Maret 2001 dan menjabat CEO bulan Agustus. Rupanya keputusan itu sangat tepat. Schmidt berhasil memimpin Google jadi jauh lebih besar dan akhirnya melantai di bursa saham pada Agustus 2004. Jadilah Page dan Brin miliarder.

Cita-cita Besar Page & Terciptanya Android

Sejak awal berdirinya, Page sudah berambisi Google tak hanya akan jadi perusahaan mesin cari. Sejak kecil, Page bermimpi mencipta hal-hal yang mengubah dunia. Di University of Michigan, dia mengutarakan ide mengganti bus sekolah dengan semacam MRT personal agar lebih efisien.

Dia juga pernah memaparkan ide pembuatan semacam tali super panjang yang menghubungkan bumi dengan orbit. Dengan begitu melimpahnya uang di Google, Page pun semakin giat menggagas berbagai ide dan membuatnya jadi kenyataan.

Tahun 2005, salah satu visi Page adalah membuat komputer handheld yang bisa dimiliki banyak orang dan bisa mengakses semua layanan Google. Dia pun mencari start up yang kira kira bisa memenuhi ambisi tersebut.

Maka, Google pun melirik Android dan akhirnya mengakuisisinya. Pembelian Android yang kira kira senilai USD 50 juta adalah murni ide Page, ia bahkan tak memberitahukannya pada Schmidt sampai akuisisi selesai. Oleh Page, Android dibiarkan berdiri sendiri dan tetap dipimpin penciptanya, Andy Rubin.

Rubin bisa mengembangkan Android sesuka hati, tim Android punya gedung sendiri yang tak bisa dimasuki karyawan biasa Google. Schmidt walau dilangkahi Page awalnya kurang peduli, apalagi nilai USD 50 juta amat kecil bagi Google. Ia tak cemas jikalaupun proyek Android gagal.

Page pun banyak menghabiskan waktu berdiskusi bersama Brin. Sampai akhirnya, ponsel Android pertama dirilis dengan nama G1 pada tahun 2008. Sistem operasi Android ini konsepnya bagus dan bisa diinstal gratis oleh vendor manapun, sehingga perkembangannya melesat.

Keberhasilan Android membuat Page percaya diri bahwa ia berbakat memimpin. Di saat yang sama, Google telah menjadi perusahaan raksasa. Waktu itu tahun 2010, kapitalisasi pasar Google USD 180 miliar dengan 24 ribu karyawan.

Larry Page Jadi CEO Lagi

Tahun 2011, Schmidt sudah merasa cukup memimpin Google. Larry Page dipandang pantas mengomandoi perusahaannya lagi dan ia pun menjadi CEO kembali. Sedangkan Schmidt menjadi chairman Google.

Di bawah kepemimpinan Page, Google melakukan beberapa hal drastis. Ancaman Facebook ditangkisnya dengan Google+, meski tidak terlampau sukses. Tahun 2012, Google membeli Motorola senilai USD 12,5 miliar, dengan tujuan utama membeli paten demi memperkuat Android yang sering diterpa gugatan hukum.

Google juga memperkenalkan Chromebook, laptop berbasis web dan komputasi awan. Juga kacamata pintar Google Glass. Pada akhir 2012, Google mulai membangun koneksi internet super cepat di Kansas City.

Berbagai langkah tersebut tidak mengejutkan bagi mereka yang mengenal Page, sosok ambisius dengan mimpi selangit. Meski ia juga punya kelemahan sebagai CEO, misalnya dinilai kurang bisa public speaking sehingga kurang mempesona pendengarnya.

"Semua yang Anda imajinasikan mungkin saja bisa dikerjakan. Anda cukup hanya membayangkannya dan mengerjakannya," kata Page di tahun 2012.

Pada tahun 2015, Page lengser dari poisi CEO Google dan menunjuk Sundar Pichai. Kemudian Page memimpin Alphabet, induk Google dan perusahaan lain yang bernaung di bawahnya. Kini, ia juga melepas jabatannya dari Alphabet. Entah kapan dia akan menampakkan diri kembali. PT KP PRESS

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com
Share this article :

Post a Comment