Yen
menguat terhadap semua mata utama untuk hari kedua pasca anjloknya
harga minyak mendorong penurunan di pasar saham global, memicu
permintaan untuk aset haven Jepang.
Yen
menguat ke level tertingginya dalam hampir dua bulan terakhir terhadap
euro di tengah kekhawatiran para investor Yunani akan keluar dari
serikat mata uang euro dan spekulasi Bank Sentral Eropa (BOE) telah
bergerak lebih dekat melakukan pembelian obligasi skala besar. Indeks
dolar mencapai level terkuat dalam sembilan tahun terakhir
kemarin dengan Federal Reserve bergerak menuju untuk menaikkan suku
bunga. Volatilitas mata uang melonjak ke level tertinggi dalam lebih
dari satu tahun terakhir.
Mata
uang Jepang naik sebesar 0,2 persen ke level 119,42 per dolar pukul
08:49 pagi di Tokyo, setelah menguat sebesar 0,7 persen kemarin. Yen
naik sebesar 0,2 persen ke level 142,55 per euro pasca sebelumnya
mencapai level 142,28, tertinggi sejak 10 November lalu. Euro stagnan
pada level $1,1937 menyusul penurunan sebesar 0,6 persen.
Indeks
Spot Dolar Bloomberg, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang
utama, stagnan pada level 1,142.73. Indeks kemarin ditutup di level
1,143.40, penutupan tertinggi sejak 2005.
Indeks
Volatilitas JPMorgan Chase & Co. Global FX naik ke level tertinggi
sejak September 2013, mencapai level 10,27 persen. Indeks telah
meningkat dari rekor terendah sebesar 5,28 persen pada Juli lalu.
Minyak turun untuk hari ketiga kemarin, jatuh di bawah US$ 50 per barel di New York untuk pertama kalinya sejak April 2009 lalu.
Artikel: kontakperkasa futures.
Post a Comment