Emas
berayun di atas level lima pekan terendahnya pasca kebijakan bank
sentral di Eropa dan Amerika Serikat yang terlihat divergen, dengan
prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi di AS dan penambahan pembelian
aset di Eropa penggabungan picu penguatan dolar.
Bullion
untuk pengiriman segera berada di level $1,190.94 pukul 9:05 pagi di
Singapura dari level $1,188.39 pada jumat lalu, menurut harga generik
Bloomberg. Logam merosot sebanyak 0,9 persen ke level $1,178.23 hari
ini, pasca jatuh ke level $1,168.34 pada 2 Januari kemarin, level
terendah sejak 1 Desember. Emas turun 0,6 persen pekan lalu.
Emas
catat penurunan tahunan pertama berturut-turut sejak 2000 lalu seiring
Federal Reserve mengakhiri stimulus pada bulan Oktober lalu dan
mendekati untuk menaikkan suku bunganya, ini memicu penguatan dolar.
Indeks Spot Dolar Bloomberg naik ke level tertinggi setidaknya sejak
2005 lalu hari ini karena euro merosot ke level terendah sejak Maret
2006. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pekan lalu
bahwa ia tidak bisa mengesampingkan deflasi di wilayah tersebut,
meningkatkan prospek pembelian obligasi pemerintah skala besar.
Emas
untuk pengiriman Februari berada di level $1,187.30 per ons di Comex
dari level $1,186.20 pada jumat lalu pasca harga teraktif turun selama
dua tahun berturut-turut dalam kemerosotan terpanjang sejak 1998 lalu.
Kepemilikan aset emas di SPDR Gold Trust, tidak berubah pada 2 Januari
kemarin di level terendah sejak September 2008.
Perak
untuk pengiriman segera ditransaksikan 1,9 persen lebih tinggi pada
level $16,04 per ons. Logam anjlok sebesar 19 persen tahun lalu pasca
terjun 36 persen pada tahun 2013.
Spot
platinum naik sebesar 0,5 persen ke level $1,207.88 per ons. Harga
tahun lalu membukukan penurunan tahunan berturut-turut untuk pertama
kalinya sejak 1997 lalu. Palladium naik sebesar 0,5 persen ke level
$799,25 per ons, rebound dari lima kerugian harian berturut-turutnya.
Artikel: kontakperkasa futures.



Post a Comment