Selamat Datang Di Website Kontakperkasa Futures Surabaya
Home » , , , , , , , , » PT KONTAK PERKASA FUTURES | Anosmia alias Kehilangan Indra Penciuman Jadi Gejala COVID-19 Paling Khas

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Anosmia alias Kehilangan Indra Penciuman Jadi Gejala COVID-19 Paling Khas

Written By KPFSURABAYA on Monday, September 21, 2020 | 9:11 AM




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Sebuah studi yang mempelajari pasien virus Corona COVID-19 di Italia menunjukkan anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa menjadi gejala virus Corona yang paling khas ditemukan. Penelitian yang dilakukan pada Mei 2020 ini dipublikasikan di jurnal JAMA.
Pada awal virus Corona COVID-19 menginfeksi, beberapa gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas menjadi pertanda yang perlu untuk diwaspadai. Meski demikian, tidak semua gejala tersebut mengarah pada infeksi virus Corona. Terlebih, saat musim pancaroba membuat kondisi tubuh menurun dan menimbulkan gejala yang serupa. Apalagi, gejala COVID-19 memiliki kemiripan dengan penyakit flu.

Dilansir dari laman Times of India, merujuk studi JAMA skala luas pada bulan Mei 2020 soal temuan anosmia sebagai gejala Corona yang paling khas, virus ini disebut menyerang indera penciuman dan memblokir fungsi vitalnya untuk sementara.

Tidak hanya pasien yang memiliki gejala, anosmia juga kerap terjadi pada mereka yang asimptomatik atau tidak bergejala. Kehilangan penciuman juga dapat terjadi pada pasien yang memiliki gejala atipikal atau asimtomatik. Orang yang mengalami gangguan indra penciuman dapat bertindak sebagai pembawa virus tanpa gejala dan menularkan penyakit, yang bisa meningkatkan risiko infeksi.

Mulai kini, disarankan untuk tidak lagi menyepelekan anosmia. Bahkan pada kasus flu akut, gejala anosmia jarang terjadi. Namun pada COVID-19, anosmia bisa terjadi lebih parah tanpa ada hidung tersumbat.

Hal tersebut sejalan dengan studi skala kecil di Amerika Serikat (AS), oleh Arnold Monto, ahli epidemiologi di University of Michigan School of Public Health dan Carl Philpot, ahli THT (Telinga-Hidung-Tenggorok) di University of East Anglia studi ini meneliti perbedaan antara flu dan COVID-19.

Sebanyak 30 orang menjalani untuk tes rasa dan bau. Mereka dibagi atas tiga kelompok antara lain 10 orang telah didiagnosis COVID-19, 10 orang menderita flu parah, dan 10 orang sehat.

Keduanya menemukan, kelompok dengan COVID-19 rentan mengalami kehilangan kemampuan membau dan mengecap. Sedangkan pada kelompok dengan flu parah tercatat hanya 4 orang yang tidak bisa mengenali bau dan rasa.

Meski demikian studi ini memiliki kekurangan karena tidak ada alat deteksi anosmia yang diakui. Peneliti pun berkata mungkin anosmia bukan satu-satunya gejala yang mesti diwaspadai tetapi bisa dijadikan deteksi dini sederhana di rumah. PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Share this article :

Post a Comment