PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Telur mungkin bisa dikatakan sebagai menu andalan masyarakat Indonesia. Hasil olahannya cocok dihidangkan untuk makan pagi, siang, dan malam. Ada yang menyukai matang sempurna atau setengah matang.
Sebagian masyarakat Indonesia yakin, telur yang dikonsumsi mentah atau tak terlalu matang mengandung lebih banyak nutrisi. Hal tersebut tidak benar dan berisiko mengakibatkan keracunan (food poisoning).
"Dikonsumsi matang lebih aman bagi tubuh dalam kondisi sehat atau sakit," kata praktisi gizi dan kebugaran Jansen Ongko.
Risiko food poisoning lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada orang yang sedang sakit, lansia, dan anak. Efeknya mulai dari sakit perut, muntah, dan buang air besar beberapa kali.
Telur yang dimasak telah melalui predigesting yang memudahkan proses pencernaan. Proses memasak tidak mengubah kandungan nutrisi dalam telur. Tentunya telur jangan dimasak terlalu matang (overcooked) atau dengan terlalu banyak minyak.
Saat ini bisa dikatakan telur adalah sumber protein terbaik. Dengan harga yang tak terlalu mahal, telur bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Telur juga mudah diolah dan bisa dikonsumsi berbagai rentang usia.
Kalau kamu, termasuk tim 'matang' atau tim 'setengah matang'? Jelaskan pilihanmu di komentar ya. PT KONTAK PERKASA FUTURES
Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : health.detik
Sebagian masyarakat Indonesia yakin, telur yang dikonsumsi mentah atau tak terlalu matang mengandung lebih banyak nutrisi. Hal tersebut tidak benar dan berisiko mengakibatkan keracunan (food poisoning).
"Dikonsumsi matang lebih aman bagi tubuh dalam kondisi sehat atau sakit," kata praktisi gizi dan kebugaran Jansen Ongko.
Risiko food poisoning lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada orang yang sedang sakit, lansia, dan anak. Efeknya mulai dari sakit perut, muntah, dan buang air besar beberapa kali.
Telur yang dimasak telah melalui predigesting yang memudahkan proses pencernaan. Proses memasak tidak mengubah kandungan nutrisi dalam telur. Tentunya telur jangan dimasak terlalu matang (overcooked) atau dengan terlalu banyak minyak.
Saat ini bisa dikatakan telur adalah sumber protein terbaik. Dengan harga yang tak terlalu mahal, telur bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Telur juga mudah diolah dan bisa dikonsumsi berbagai rentang usia.
Kalau kamu, termasuk tim 'matang' atau tim 'setengah matang'? Jelaskan pilihanmu di komentar ya. PT KONTAK PERKASA FUTURES
Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : health.detik
Post a Comment