Selamat Datang Di Website Kontakperkasa Futures Surabaya
Home » , , , , , , , » KONTAK PERKASA FUTURES | Korban 'Invesati Apartemen Bodong' Ramai-Ramai Demo di Depan POLDA Jatim

KONTAK PERKASA FUTURES | Korban 'Invesati Apartemen Bodong' Ramai-Ramai Demo di Depan POLDA Jatim

Written By KPFSURABAYA on Thursday, April 19, 2018 | 2:51 PM

Korban 'Invesati Apartemen Bodong' Ramai-Ramai Demo di Depan POLDA Jatim | KONTAK PERKASA FUTURES

KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Sekitar 50 orang yang tergabung dalam Paguyuban Pembeli Project Sipoa (P2S) berunjuk rasa di depan Polda Jatim. Mereka menuntut polisi menyelesaikan kasus penipuan yang merugikan konsumen hingga ratusan miliar rupiah ini.

"Kami mau supaya Budi Santoso dan Cleyment Soekarno ditangkap segera. Karena hingga kini, uang kami belum balik. Produknya juga nggak kelihatan." ujar Alif, salah satu konsumen.

Alif mengatakan, masalah ini bermula semenjak tahun 2013 lalu. PT Sipoa membuka lowongan investasi untuk beberapa apartemen yang akan dibangunnya di beberapa kota. Namun hingga sekarang, proyek apartemen belum kunjung usai. Alif mengatakan, sudah dari September 2017, pihaknya sudah menuntut uangnya untuk dikembalikan.

"tapi hingga sekarang belum ada penyelesaian dari sana. Makanya hari ini dari P2S melaporkan pimpinan Sipoa ke Polda Jatim." jelas Alif.

Alif menambahkan setelah pihaknya melakukakn berbagai survei, ia mendapati bahwa tanah-tanah yang diklaim Sipoa adalah fiktif. Salah satunya di jalan Gunung Anyar, Alif menyebutkan bahwa tanah yang dimaksud Sipoa adalah Tanah terbuka hijau, bukan milik Sipoa.

"Sebenarnya masih banyak lagi selain Gunung Anyar. Itu kami dapati, banyak di antaranya ternyata nggak ada," ujar Alif.

Salah satu konsumen lain, Ferry Hermawan, membeli proyek Sipoa, Royal Avatar World. Dia mengaku sudah membayar lunas sejak pembeliannya di tahun 2014 dan dijanjikam diberikan PPJP setahun setelahnya. Namun hingga akhir 2015, PPJP belum diterimanya. Dia menceritakan bahwa Sipoa berdalih pemerintah tidak memperbolehkan memberikan PPJP sebelum bangunan tuntas.

"kalau kayak gitu, ngapain saya bayar lunas? Di akhir tahun 2017, saya juga dipanggil, dibilang akan diberikan kompensasi dengan syarat saya harus menerima kalau pembangunan diundur sampai 2021. Saya nggak mau, saya mau uang saya balik. Dan sampai detik ini, belum sama sekali. Makanya Budi dan Cleyment sekarang sudah jadi tersangka." ujar Ferry.

Polisi sendiri sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Direktur Keuangan Budi Santoso dan Direktur Utama Sipoa Group Clemens Sukarno Candra.

Polisi juga terus melakukan proses penyidikan dan mendalami keterangan saksi. Hingga kini, sudah ada 45-52 saksi. Polisi juga telah mendatangkan beberapa saksi ahli. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka penggelapan dan penipuan bertambah. KONTAK PERKASA FUTURES



Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES

5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES

6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES

7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES




Sumber : news.detik
Share this article :

Post a Comment