Resesi
Jepang turun tajam dari yang diperkirakan, merupakan pukulan bagi
Perdana Menteri Shinzo Abe saat ia berkampanye untuk pemilu.
Perekonomian
Jepang catat pelemahan 1,9 % tahun ini pada periode Juli-September dari
kuartal sebelumnya, lebih lemah dari 1,6 % pada awal kontraks
sebeumnyai. Hasilnya adalah bawah setiap perkiraan dalam survei
Bloomberg News, dengan perkiraan rata-rata penurunan sebesar 0,5 persen.
Lebih
lemah dari yang diharapkan investasi bisnis melemahkan ketiga terbesar
ekonomi dunia yang terluka oleh penurunan belanja konsumen setelah
kenaikan pajak penjualan pada bulan April. Abe on-track untuk
memenangkan pemilu 14 Desember.
Perekonomian pertahun akan tumbuh 1,9 % pada kuartal ini, menurut perkiraan rata-rata dalam survei terpisah sebelum data hari ini.
Setelah
laporan awal bulan lalu bahwa perekonomian Jepang telah dikontrak untuk
dua kuartal berturut-turut, Abe mengumumkan ia menunda kenaikan pajak
penjualan sampai Oktober 2015 untuk 18 bulan kedepan dan memerintahkan
rencana stimulus ekonomi.
Penundaan
tersebut dikutip oleh Moody Investors Service terkait faktor dalam
keputusannya untuk memangkas rating obligasi Jepang untuk satu tingkat
ke A1.
Artikel: kontakperkasa futures.
Post a Comment